"Disleksia"

Menurut T. L. Harris dan R. E. Hodges (Corsini, 1987:44) disleksia menunjuk pada anak yang tidak dapat membaca sekalipun penglihatan, pendengaran, intelegensinya normal, dan keterampilan usia bahasanya sesuai
Sosok cerdas yang terabaikan. kebanyakan guru di Indonesia khususnya di sulawesi selatan MUNGKIN belum paham akan adanya sindrome ini, berangkat dari hal tersebut banyak penderita desleksia yang diabaikan karna paham guru-guru kebanyakan bahwa meraka hanya malas. seorang anak di luwu ponrang selatan sebut saja 'darwin' kesehariannya ceria penuh tawa tapi beberapa jam ditiap harinya dia merasa ketakutan badannya kadang dingin bukan karena sakit melainkan takut akan ujung jari bu guru yang tidak jarang menyuruhnya naik kedepan kelas untuk berhitung,membaca atau kgiatan kelas lainnya. kedengarannya memang normal tapi untuk darwin,
dia harus mempersiapkan segalanya mulai dari teman sekelas yang akan menertawakannya dan kemarahan bu guru atas kegagalannya didepan kelas, hal tersebut menjadi tusukan kala ia mempersiapkan tidur malamnya, kejadian tersebut terjadi setiap hari dan menjadi mimpi kelam untuk sambutan paginya. bu guru yang tidak paham dengan DISLEKSIA itu sendiri menganggap darwin itu pemalas yang tahunya hanya main dan bermain akan tetapi sisi darwin sendiri berjuang untuk memeras otaknya memahami bentuk dari huruf dan angka, seiring berjalannya waktu, fikir buguru masih tetap sama yang secara tidak langsung melahirkan keputus asaan atas diri darwin sendiri, padahal sesungguhnya ada kemampuan tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa..

written by Chandra M.Hasan
Ilustration by Chandra M.Hasan

  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selebaran Larangan Menggambar